Tuesday, September 15, 2009

TUHAN DIBUNUH DI SAMPIT

Tuhan dibunuh di Sampit
Kepala-Nya menggelinding lepas dari tubuh-Nya
Darah-Nya yang mengalir ke tanah
Berteriak-teriak sampai ke ujung langit*
Tangan-Nya terkulai
Badan-Nya rebah terbaring pasrah

Tuhan dibantai di Sampit
Dada-Nya memar tak terperikan
Kaki-Nya patah kena tendangan
Lambung-Nya tertusuk benda tajam
Leher-Nya bengkok dipatahkan

Tuhan menangis di Sampit
Air mata-Nya meleleh dan ingus-Nya keluar berleleran
Tangan-Nya menggapai mencari kehangatan Sang Ibu
Pandangan-Nya nanar mengarungi jejak Si Ayah
Ayah………Ibu……….di mana?
Siapa yang akan menjaga-Nya?
Siapa yang mau merawat-Nya?

Tuhan tertindas di Sampit
Hak-Nya dirampas
Milik-Nya diambil
Gerak-Nya dirantai
Nama-Nya dihina
Hidup-Nya dicengkeram
Kehormatan-Nya direnggut

TUHAN:
ditindas, disakiti, dibantai, dan dibunuh di Sampit
Semesta alam meratapi-Nya
Awan kelabu merebak di langit berduka cita
Matahari bersembunyi tak sanggup melihat-Nya
Serafim dan Kerubim** menutupi wajah mereka

Karena:
Tuhan ditindas, disakiti, dibantai, dan dibunuh
Terus-menerus, selama ribuan tahun
Oleh manusia:
Makhluk berkaki dua,
CIPTAAN-NYA?

*Dari cerita mengenai darah Habel yang berteriak kepada Tuhan setelah dibunuh oleh kakaknya, Kain di dalam Alkitab (kitab suci umat Kristen).
**Serafim dan Kerubim adalah makhluk surgawi yang bersayap yang disebutkan dalam Alkitab.

Jakarta, 07 Maret 2001-10.37 bbwi

1 comment:

  1. Mungkin ada yang keberatan saya menggunakan kata 'Tuhan' untuk menggambarkan korban-korban pembantaian seperti ini. Silahkan. Tidak masalah. Buat saya, manusia ciptaan-Nya adalah bagian dari 'tubuh-Nya', dan menyakiti satu bagian dari 'tubuh-Nya', sama dengan menyakiti-Nya. Dan yang tragis, satu bagian tubuh-Nya menyakiti bagian tubuh-Nya yang lain...Sakiitttt....

    ReplyDelete