Monday, September 14, 2009

IMAGINE..........*

*Memperingati 19 tahun kematian John Lennon
8 Desember 1980-1999

Imagine there’s no heaven, it ‘s easy if you try


Jika surga adalah suatu tempat, di mana segala kebutuhan fisik terpenuhi : tidak perlu bekerja, makanan melimpah, sungai bening mengalir, pakaian indah-indah, barang-barang mewah, maka konglomerat dan Michael Jackson bisa membeli surga. Dan jika untuk masuk ke surga, kita harus menyuap Tuhan dengan perbuatan baik kita, dengan menyembah-nyembah-Nya supaya diterima, apa bedanya Dia dengan pejabat yang butuh dijilat agar naik pangkat?


No hell below us, above us only sky

Jika neraka adalah kondisi jiwa yang tersiksa, penindasan, ketidaktenteraman, sakit dan penderitaan, bukankah sekarang neraka sudah ada di dunia?

Imagine all the people, livin’ for today


Kalau begitu, cobalah wujudkan surga sekarang, hari ini, bukan nanti jika kita sudah mati. Mulailah dengan mengasihi sesama, menghentikan pertumpahan darah, mengendalikan hawa nafsu ingin menguasai dan menyakiti, menghapuskan iri hati, kebencian dan dendam.

Imagine there’s no countries, it isn’t hard to do


Batas negara, batas antar bangsa, suku, dan agama, adalah batasan yang dibuat manusia, yang menghalanginya untuk menghargai orang lain sederajat dan semartabat dirinya.

Nothing to kill or die for, and no religion too


Membunuh, menumpahkan darah manusia ciptaan Tuhan, adalah salah, dengan alasan apa pun... Setiap manusia sebenarnya dapat menyelesaikan pertikaian tanpa perang, jika ia mau...Jika agama itu ada untuk kebaikan manusia, mengapa manusia beragama tidak semua baik, malah cenderung munafik dan fanatik....Dan seperti kata seorang sahabat, jika Tuhan menghadapkan pilihan kepada saya, agama, atau nyawa sesama, saya pilih nyawa sesama...

Imagine all the people, livin’ life in peace


Jika semua manusia memiliki damai di hatinya, apa lagi yang kita butuhkan?

Imagine no possession, I wonder if you can


Mengaku mengenal Tuhan, mengaku percaya kepada-Nya, berarti mengaku bahwa semua dunia ini adalah milik-Nya...Apa sebenarnya hak kita?

No need for greed nor hunger, a brotherhood of man


Apakah perlu tamak, terus-menerus ingin menumpuk kekayaan dengan merusak manusia dan alam sekitarnya, tanpa tahu untuk apa, sementara manusia di sekeliling kita kelaparan? Hewan membunuh untuk mempertahankan kehidupannya, tetapi manusia membunuh demi uang, kekuasaan, dan sex.....Jika semua orang hidup dengan semangat persaudaraan, dan sukarela menolong sesama, apalagi yang perlu dicari?

Imagine all the people, sharing all the world


Betapa indahnya berbagi, caranya hanya dengan mencoba memandang sesama dengan mata terbuka, mendengar suara dengan telinga yang peka, dan merasakan dengan hati ....Kita tidak hidup sendiri di dunia ini, ada manusia, ada hewan, ada tumbuhan, ada air, ada sinar matahari, cobalah berbagi tempat dengan mereka semua...Bukankah itu seperti surga?

You may say I’m a dreamer, but I’m not the only one
I hope someday you’ll join us, and the world will live as one......

1 comment:

  1. John Lennon adalah pribadi yang unik. Dia pernah begitu patah hati terhadap kehidupan sehingga dia menciptakan lagu dengan lirik, "God is a concept with which we measure our pain". Ungkapan yang jujur, khas dari John. Tetapi jika dengan mata terbuka mengikuti cerita hidupnya, sebenarnya kita bisa melihat bahwa John adalah seorang spiritual yang menemukan arti kehidupan pada waktu-waktu sebelum kematiannya. Kontroversial menurut orang banyak? Saya bilang: TIDAK. Dia jujur terbuka dan menyuarakan pikirannya apa adanya, tidak munafik, tidak hanya ikut-ikutan. Dan mungkin kualitas seperti itulah yang dibutuhkan untuk bisa menemukan 'kebenaran'. Hal itu tampak dari lagu ini...

    ReplyDelete