Thursday, October 22, 2009

Terusan Puisi Hujan (Hujan II)

Kau ingatkah hujan itu?


Tak peduli kencangnya badai


Tak hiraukan derasnya air


Aku beranikan untuk melangkah dengan kaki kecilku



Kau ingatkah hujan itu?


Walau hatiku gundah cemas


Kutinggalkan tempatku bernaung


Dengan kekuatanku yang tak seberapa kupanjat tembok itu



Ketika aku sampai di seberang


Aku pun tercengang


Kulihat bentangan luas bukit terindah yang pernah ada


Ratusan warna-warni bunga bermekaran


Daun-daun hijau di pohon rimbun


Dan danau kecil jernih tempat minum para hewan



Aku pun melangkah dengan ringan


Menikmati semua yang ada


Dan waktu pun menjawab doa


Dan memberikan arti cinta:


Sebuah kenyataan


Yang dapat kuhirup, kuteguk


Kusentuh dan kupeluk


Dan kunamai


"KEBEBASAN"



"Love will set you free. TRUE LOVE did."


(Groningen, 22 September 2002, 17.00)





--
'I've discovered one simple truth: People are not happy because they do not treat themselves as human beings. They live as machines; and in that way they betray their very existence...'---Elda Luciana Pardede

No comments:

Post a Comment