Monday, August 24, 2009

Jangan didik anakmu

Catatan:

Tidak ada orang tua yang sempurna. Dan aku menulis ini bukan karena aku merasa akan menjadi orang tua yang lebih baik daripada orang tuaku maupun orang lain, jika Allah mengizinkan aku memiliki anak. Tetapi aku ingin mengenang apa yang ayah dan ibuku sudah tanamkan dalam diriku dan juga sekaligus berkaca kepada segala kekurangan mereka, dengan cara menuliskan puisi di bawah ini. Yang paling kukenang dari ayahku adalah rasa pengabdian, dan yang paling kukenang dari ibuku adalah kebijaksanaan.

Puisi di bawah ini memang berisi banyak kata jangan, padahal orang tuaku hampir tidak pernah memakai kata 'jangan', paling tidak berdasarkan pengalamanku pribadi. Tetapi ada satu 'jangan' dari ibuku yang aku dengarkan ketika aku berusia sekitar sembilan tahun dan terngiang-ngiang hingga aku dewasa. Waktu itu aku mengalami 'peer pressure', yaitu keinginan yang kuat untuk diterima oleh teman-teman sekelas karena aku baru pindah sekolah dari Jambi ke Jakarta. Ibuku berkata: "Jangan pernah menjadi orang kebanyakan. Ikan yang hidup di air laut tidak menjadi asin. Mutiara yang diletakkan di dalam lumpur tetap akan menjadi mutiara."

Jangan ikuti tren jika tidak kau yakini. Jangan ikuti apa yang dikatakan atau dilakukan orang lain jika tidak kau uji terlebih dahulu kebenarannya. Jadilah dirimu sendiri…..

Dan itu adalah 'jangan' yang membentuk diriku menjadi siapa aku sekarang ini….

---------------------------------
Jangan didik anakmu

Jangan didik anakmu laki-laki
Bahwa kekuatan dan keperkasaan adalah segalanya
Ajari dia untuk mencintai dan menerima dirinya apa adanya

Jangan didik anakmu laki-laki
Untuk mengejar kehormatan dan kekuasaan
Ajari dia untuk mengejar cinta kasih dan kebijaksanaan

Jangan larang anakmu laki-laki jika ia menangis
Dan jangan katakan padanya bahwa laki-laki tak boleh cengeng
Ajari dia untuk mengenali dan menerima perasaannya
Bahwa air mata adalah anugerah Tuhan yang indah
Sehingga ia belajar untuk tidak frustasi oleh emosinya
Dan jika dewasa ia telah belajar untuk hidup dengan seutuhnya

Jangan didik anakmu perempuan
Bagaimana menjadi cantik
Ajari dia untuk mencintai dan menerima dirinya apa adanya

Jangan didik anakmu perempuan
Bagaimana untuk menyenangkan laki-laki
Ajari dia untuk menyenangkan hati Tuhan

Jangan larang anakmu perempuan
Jika ia menikmati melompat, berlari, dan memanjat
Jika ia suka menjelajah dan mengutak-atik benda-benda
Jangan kaupaksa dia untuk duduk manis diam dan tenang
Karena jiwanya yang ingin bebas jadi dirinya sendiri
Dan juga rasa ingin tahunya yang telah Tuhan anugerahkan
Telah kaubonsai dan kaurusak sejak dini

Isilah rumahmu
Dengan cinta, hikmat, dan kebijaksanaan
Bukan dengan harta, keindahan tubuh, gelar, dan kekuasaan

Bagikanlah kepada anakmu laki-laki dan perempuan
Keindahan menikmati mentari pagi
Kehangatan rasa ketika menggenggam pasir
Kemesraan seekor kupu-kupu hinggap di atas bunga
Dan merdunya suara tetes-tetes hujan

Jika kau ingin anakmu rajin beribadah
Gemakan keberadaan Tuhan dalam dirimu
Ia takkan bisa kaupaksa berdoa dan sembahyang
Ketika dia tak dapat menangkap makna ibadah darimu

Jika kau ingin anakmu mencintai pengetahuan
Pancarkan rasa ingin terus belajar
Nasihatmu tak akan bisa membuatnya mau membaca
Ketika dia tak pernah menyaksikan engkau menikmati buku

Jika kau ingin anakmu penuh kasih
Tunjukkan cinta kasihmu kepadanya dan sesama
Kata-kata saja tidak akan mempan membuatnya mengasihi
Jika ia tak pernah merasakan cinta darimu

Untuk anakmu
Engkau adalah teladan yang utama
Tak perlu banyak kata, tiada perlu jutaan nasihat
Jika kau ingin anakmu hidup seperti yang kauinginkan
Hiduplah demikian!

Cikarang, 16 Agustus 2008, 14:40 WIB

Di dalam kenangan, J. P. († 16 Agustus 1987 pada usia 46 tahun)
Dan untuk kebijaksanaan seorang Ibu, D. S.

--
"The thing I love most is my freedom. It makes me able to love everybody and everything, without reserve, without prejudice, without fear of being rejected, betrayed, or even killed..."
-----------------------------------------------
Luciana

No comments:

Post a Comment