Wednesday, November 4, 2009

NAMAKU, RAKYAT INDONESIA*

Namaku, RAKYAT INDONESIA
Hidup di antara butir-butir kekosongan jiwa
Hampa. Mengeluh.

Ketika waktu bagai jarum menusuk raga.
Menangis. Pedih.

Suara malaikat, suara-suara malaikat,
Tak terdengar...
Teriak basi. Gurauan mimpi.

Dingin di tengkuk, panas di dada.
Semua seakan pecah di kepala..
Sebentar lagi. SEBENTAR LAGI.
Sabarlah!

KAISAR akan MATI. Kekelaman pergi.
Tapi DARAH sudah terlanjur mengalir.
Semua jiwa bangsa jadi SAMPAH...
Daur ulang, butuh setengah abad lagi.

(Tapi aku berpisah kini.
Dari deru hingar bingar di sekeliling...)

Sebentar lagi, ya, SEBENTAR LAGI...

*Ditulis ketika mengawas ujian Magister Akuntantsi di FEUI Salemba, malam hari, bersama Ihut Murni dan Mutiara Febriana, 27 April 1998, sebulan sebelum jatuhnya SOEHARTO...

Dipublikasikan SEKARANG, karena mencoba mengingatkan diri sendiri, mengapa dulu SOEHARTO dijatuhkan....
Apakah perjuangan itu sudah terhenti?
Haruskah menunggu setengah abad lagi?

No comments:

Post a Comment